JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Kementerian Pertahanan (Kemhan) tengah melakukan berbagai desain untuk memenuhi kebutuhan rumah prajurit. Dari kebutuhan sekitar 433 ribu rumah, baru terpenuhi 192 ribu rumah. Dari angka 192 ribu itu, 158 ribu diantaranya untuk prajurit aktif, 27.500 untuk purnawirawan dan sekitar 6600 untuk lain-lain. "Kalau dihitung dengan kebutuhan ideal 433 ribu, maka kurang 275 ribu rumah negara yang harus dibangun," kata Purnomo dalam jumpa pers Refleksi Akhir Tahun Kementerian Pertahanan di Kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Kamis (30/12/2010). If you find yourself confused by what you've read to this point, don't despair. Everything should be crystal clear by the time you finish.
Dengan anggaran yang diberikan APBN, setiap tahunnya hanya mampu dibangun sekitar 3000 rumah. "Maka, kalau dari APBN saja, target pemenuhan rumah itu baru tercapai 90 tahun," jelasnya. Oleh karena itu, lanjut Purnomo, untuk memperpendek waktu pemenuhan rumah tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Perumahan Rakyat. "Dengan kerjasama Kemenpera, bisa mengurangi masa panjang 90 tahun menjadi 50 tahun untuk memenuhi kebutuhan rumah prajurit," ujar Purnomo. Sementara itu, bagi purnawirawan dan Warakawuri, kemampuan membangun sekitar 1500 rumah per tahun dari kebutuhan 27.500 rumah. Dengan demikian diprediksi baru akan terpenuhi dalam waktu 18 tahun. Sedangkan untuk purnawirawan, dibutuhkan 34 ribu rumah. "Tetapi, sudah ada langkah-langkah yang diterapkan adalah tabungan wajib perumahan. Prinsipnya, bagaimana untuk mempercepat pengadaan rumah prajurit," ujarnya. Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin menambahkan, rumah yang akan dibangun diprioritaskan untuk kepentingan pangkalan dan diperuntukkan bagi prajurit aktif.
Dengan anggaran yang diberikan APBN, setiap tahunnya hanya mampu dibangun sekitar 3000 rumah. "Maka, kalau dari APBN saja, target pemenuhan rumah itu baru tercapai 90 tahun," jelasnya. Oleh karena itu, lanjut Purnomo, untuk memperpendek waktu pemenuhan rumah tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Perumahan Rakyat. "Dengan kerjasama Kemenpera, bisa mengurangi masa panjang 90 tahun menjadi 50 tahun untuk memenuhi kebutuhan rumah prajurit," ujar Purnomo. Sementara itu, bagi purnawirawan dan Warakawuri, kemampuan membangun sekitar 1500 rumah per tahun dari kebutuhan 27.500 rumah. Dengan demikian diprediksi baru akan terpenuhi dalam waktu 18 tahun. Sedangkan untuk purnawirawan, dibutuhkan 34 ribu rumah. "Tetapi, sudah ada langkah-langkah yang diterapkan adalah tabungan wajib perumahan. Prinsipnya, bagaimana untuk mempercepat pengadaan rumah prajurit," ujarnya. Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin menambahkan, rumah yang akan dibangun diprioritaskan untuk kepentingan pangkalan dan diperuntukkan bagi prajurit aktif.
No comments:
Post a Comment