akan berbahaya? Mari kita lihat apakah kita dapat mengisi sebagian dari celah dengan info terbaru dari para ahli
.
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari mengingatkan, kondisi di Papua bisa semakin memanas seiring pertambahan korban. Terlepas apa faktor pemicunya, siapapun yang menjadi korban dan berasal dari kelompok mana, serta kelompok mana yang melakukan, tetap saja hal itu akan menjadi poin untuk mendiskreditkan Indonesia di lingkup internasional.
Pengetahuan dapat memberikan keuntungan yang nyata. Untuk memastikan Anda mendapat informasi tentang
, terus membaca.
"Karena itu, penanganan masalah Papua mesti cermat dan hati-hati. Jangan sampai salah langkah," kata Hajriyanto di gedung DPR/MPR, Jumat (5/8/2011). Kondisi di Papua terkini mensyaratkan penanganan ekstra dibanding sebelumnya. Manuver politik dan sorotan dunia internasional menjadikan masalah Papua tidak boleh dientengkan. Seluruh lini mesti dikerahkan untuk penyelesaian masalah Papua. Bukan sekadar masalah jaminan keamanan dan pendekatan politik, pemerintah Indonesia juga harus menangani persoalan keseharian yang dihadapi rakyat Papua, seperti masalah pembangunan yang hasilnya belum merata.
Pengetahuan dapat memberikan keuntungan yang nyata. Untuk memastikan Anda mendapat informasi tentang
, terus membaca.
"Karena itu, penanganan masalah Papua mesti cermat dan hati-hati. Jangan sampai salah langkah," kata Hajriyanto di gedung DPR/MPR, Jumat (5/8/2011). Kondisi di Papua terkini mensyaratkan penanganan ekstra dibanding sebelumnya. Manuver politik dan sorotan dunia internasional menjadikan masalah Papua tidak boleh dientengkan. Seluruh lini mesti dikerahkan untuk penyelesaian masalah Papua. Bukan sekadar masalah jaminan keamanan dan pendekatan politik, pemerintah Indonesia juga harus menangani persoalan keseharian yang dihadapi rakyat Papua, seperti masalah pembangunan yang hasilnya belum merata.
bisa menarik. Jika Anda masih memiliki pertanyaan yang belum terjawab tentang
, Anda mungkin menemukan apa yang Anda cari dalam artikel berikutnya.
No comments:
Post a Comment