Tuesday, August 30, 2011

SBY Tak Gelar "Open House" di Cikeas

Jadi apa yang
benar-benar semua tentang? Laporan berikut termasuk beberapa informasi menarik tentang
- info bisa anda gunakan, bukan hanya barang lama yang mereka gunakan untuk memberitahu Anda.
JAKARTA, KOMPAS.com " Tak seperti biasanya, pada Lebaran kali ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sama sekali tidak menggelar open house di rumah pribadinya di Puri Indah Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.


Tidak ada alasan rinci mengenai ketiadaan open house di rumah pribadinya itu.Namun, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, open house kali ini hanya diperuntukkan bagi keluarga besar Presiden Yudhoyono sendiri.

"Maaf. Jadi, tidak ada open house bagi masyarakat umum di Cikeas. Open house hari Kamis (1/9/2011) pagi, hanya untuk keluarga Presiden Yudhoyono dan Ibu Negara sendiri," tandas Julian saat dihubungi Kompas, Selasa (30/8/2011) malam, melalui telepon selulernya.  

Apakah semuanya masuk akal sejauh ini? Jika tidak, aku yakin bahwa hanya dengan membaca sedikit lebih, semua fakta akan jatuh ke tempatnya.

Menurut Julian, jika ada yang ingin ber-Lebaran dengan Presiden Yudhoyono dan Ibu Negara, sebaiknya datang pada Rabu (31/8/2011) sore ke Istana Negara, Jakarta, mulai pukul 15.00 WIB. "Pintu gerbang akan ditutup pukul 17.00 WIB. Jadi, datang lebih awal," tambah Julian lagi.Adapun open house pada Rabu pagi mulai pukul 09.00 WIB, hanya diperuntukkan bagi para menteri, pejabat, dan duta besar.

Julian mengakui, karena open house bagi masyarakat hanya dilakukan sekali di Istana Negara, maka Sekretariat Kepresidenan akan mengatur sedemikian rupa, terutama untuk mencegah hal-hal yang terjadi seperti di masa lalu, yaitu salah satu pengunjung tunanetra yang menjadi korban tewas.

Dalam catatan Kompas, baru kali ini di masa kepemimpinan Presiden Yudhoyono, sejak Oktober 2009 lalu, Presiden Yudhoyono tidak menggelar open house di rumah pribadinya. Biasanya, Presiden dan Ibu Negara menggelar open house di rumahnya setelah memenangkan Pilpres 2004 silam.

Pada acara itu, pengunjung biasanya berlimpah ruah dari berbagai kalangan dan lapisan masyarakat. Selain dapat menikmati makanan dan minuman gratis, sebagian warga yang tunanetra dan anak-anak biasanya mendapat amplop yang isinya uang sebesar Rp 300.000-Rp 400.000.

Tidak ada keraguan bahwa topik
bisa menarik. Jika Anda masih memiliki pertanyaan yang belum terjawab tentang
, Anda mungkin menemukan apa yang Anda cari dalam artikel berikutnya.

No comments:

Post a Comment