JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengatakan, ketegangan politik yang terjadi di Mesir harus menjadi pelajaran bagi semua penguasa, termasuk para pemimpin di Indonesia. "Agar tidak semena-mena terhadap rakyat, terhada kritik, koreksi, yang cenderung dijawab secara apologi dan mengalihkan isu pada yang bersifat personal. Janganlah seperti itu," katanya usai menghadiri perayaan ulang tahun Nasional di Jakarta Convention Center, Selasa (1/2/2011) malam. Aksi unjuk rasa jutaan masyarakat Mesir dalam upaya menggulingkan Presiden Hosni Mubarak itu, menurut Din, muncul dari ketidakpuasan rakyat terhadap rezim otoriter yang berkuasa di sana. Sementara, kesejahteraan rakyat tidak diperhatikan. Is everything making sense so far? If not, I'm sure that with just a little more reading, all the facts will fall into place.
"Ada faktor kesejahteraan seperti kemiskinan, pengangguran, yang memang sangat luas di Mesir," ujar Din. Ketidakpuasan rakyat, lanjut dia, kemudian berhimpitan dengan ideologi anti kezaliman. Puncaknya, kemarahan massa terhadap pemerintah tidak dapat dihindari."Maka saya pikir pemerintahan Mesir dibawah Mubarok tidak akan bertahan lama," katanya. Ia mengingatkan, kondisi seperti di Mesir yang mengakibatkan ratusan korban jiwa dan kerugian materil dapat saja terjadi di Indonesia. Terlebih, saat ini telah muncul ketidakpercayaan rakyat terhadap langkah kebijakan pemerintah. "Ini harus diperhatikan pemerintah. Kritik-kritik atau protes masyarakat hendaknya dijawab dengan kerja, jangan kata-kata, apalagi dijawab dengan mencoba lari dari masalah dan mencari pengalihan isu," kata Din.
"Ada faktor kesejahteraan seperti kemiskinan, pengangguran, yang memang sangat luas di Mesir," ujar Din. Ketidakpuasan rakyat, lanjut dia, kemudian berhimpitan dengan ideologi anti kezaliman. Puncaknya, kemarahan massa terhadap pemerintah tidak dapat dihindari."Maka saya pikir pemerintahan Mesir dibawah Mubarok tidak akan bertahan lama," katanya. Ia mengingatkan, kondisi seperti di Mesir yang mengakibatkan ratusan korban jiwa dan kerugian materil dapat saja terjadi di Indonesia. Terlebih, saat ini telah muncul ketidakpercayaan rakyat terhadap langkah kebijakan pemerintah. "Ini harus diperhatikan pemerintah. Kritik-kritik atau protes masyarakat hendaknya dijawab dengan kerja, jangan kata-kata, apalagi dijawab dengan mencoba lari dari masalah dan mencari pengalihan isu," kata Din.
No comments:
Post a Comment