JAKARTA, KOMPAS.com " Perenungan tentang dasar negara, Pancasila, menjadi topik hangat yang disampaikan oleh Ketua Jemaah Manakib KH Junaedi Al Bahgdadi dalam Zikir Akbar di lapangan Monas, Jakarta, Minggu (27/2/2011). Menurut Junaedi, selama ini Pancasila ada di mana-mana, tetapi tak berdampak. "Di kaus, katanya Garuda di dadaku. Di sekolah belajar Pancasila, lambangnya Garuda Pancasila. Di kantor-kantor pemerintahan juga Garuda Pancasila. Sekarang bagaimana yang kelihatannya," katanya di depan ratusan umat Islam yang datang dari berbagai daerah. How can you put a limit on learning more? The next section may contain that one little bit of wisdom that changes everything.
Menurut Junaedi, tokoh-tokoh pemerintahan juga senantiasa membicarakan tentang Pancasila, tetapi tetap saja pelaksanaannya tak sesuai dengan apa yang diamanahkan oleh Pancasila. Pejabat-pejabat negara cenderung berbuat untuk kepentingan kelompok masing-masing. Partai-partai politik mendominasi. Kepentingan rakyat diabaikan. Untuk menegaskannya, Junaedi pun menguraikan isi Pancasila. "Satu, ketuhanan yang maha esa. Dua, kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga, persatuan Indonesia. Empat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksaanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sekarang, mana yang adil untuk rakyat?" ucapnya. Oleh karena itu, Junaedi mengharapkan masyarakat memahami betul makna Pancasila dan dalam kehidupan sehari-hari juga berlaku jujur serta adil.
Menurut Junaedi, tokoh-tokoh pemerintahan juga senantiasa membicarakan tentang Pancasila, tetapi tetap saja pelaksanaannya tak sesuai dengan apa yang diamanahkan oleh Pancasila. Pejabat-pejabat negara cenderung berbuat untuk kepentingan kelompok masing-masing. Partai-partai politik mendominasi. Kepentingan rakyat diabaikan. Untuk menegaskannya, Junaedi pun menguraikan isi Pancasila. "Satu, ketuhanan yang maha esa. Dua, kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga, persatuan Indonesia. Empat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksaanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sekarang, mana yang adil untuk rakyat?" ucapnya. Oleh karena itu, Junaedi mengharapkan masyarakat memahami betul makna Pancasila dan dalam kehidupan sehari-hari juga berlaku jujur serta adil.
No comments:
Post a Comment