JAKARTA, KOMPAS.com " Pimpinan Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) menagih janji pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono soal Indonesia Mandiri di mana sumber daya lokal dimanfaatkan untuk menciptakan produk dalam negeri yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. "Dulu, janjinya Indonesia Mandiri, tapi ternyata kita menghamba kepada asing," kata salah seorang pimpinan HMI-MPO, Muhammad Khozin Amirullah, saat memberikan kata sambutan dalam pernyataan sikap Gerakan Pelajar, Mahasiswa, dan Kaum Muda Indonesia di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (16/1/2011). If you find yourself confused by what you've read to this point, don't despair. Everything should be crystal clear by the time you finish.
Penghambaan Pemerintah RI kepada pemodal luar negeri, kata Khozin, membuat masyarakat menjadi tidak merdeka dan tidak punya mental mandiri. "Kita seakan-akan tidak punya mental mandiri, tetapi bermental kompeni yang mengabdi kepada kepentingan asing," ujarnya. HMI-MPO memandang, kebijakan ekonomi RI adalah bentuk kebohongan besar pemimpin negeri sekaligus mengkhianati cita-cita kemerdekaan negara yang tercantum dalam Konstitusi. "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan," sebutnya mengutip kalimat Pembukaan UUD 1945. Ia menegaskan, korupsi merupakan indikator perilaku seorang petinggi pemerintahan yang bejat. Mereka, lanjut Khozin, bukannya menjadikan rakyat lebih sejahtera, melainkan memakmurkan diri sendiri dan kelompoknya.
Penghambaan Pemerintah RI kepada pemodal luar negeri, kata Khozin, membuat masyarakat menjadi tidak merdeka dan tidak punya mental mandiri. "Kita seakan-akan tidak punya mental mandiri, tetapi bermental kompeni yang mengabdi kepada kepentingan asing," ujarnya. HMI-MPO memandang, kebijakan ekonomi RI adalah bentuk kebohongan besar pemimpin negeri sekaligus mengkhianati cita-cita kemerdekaan negara yang tercantum dalam Konstitusi. "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan," sebutnya mengutip kalimat Pembukaan UUD 1945. Ia menegaskan, korupsi merupakan indikator perilaku seorang petinggi pemerintahan yang bejat. Mereka, lanjut Khozin, bukannya menjadikan rakyat lebih sejahtera, melainkan memakmurkan diri sendiri dan kelompoknya.
No comments:
Post a Comment