JAKARTA, KOMPAS.com " Komisi Yudisial (KY) memanggil majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang menangani perkara teroris Abu Bakar Ba'asyir. Pemanggilan untuk diminta keterangan terkait laporan pihak Ba'asyir. Dalam surat yang diberikan pengacara Ba'asyir, Achmad Michdan, di Mabes Polri, Selasa (5/4/2011), surat panggilan KY untuk lima hakim dikeluarkan tanggal 28 Maret 2011. Surat dengan nomor 761/SET.KY/III/ 2011 ditandatangani Sekretaris Jenderal KY Muzayyin Muhbub. Sepertinya informasi baru ditemukan tentang sesuatu setiap hari. Dan topik Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah tidak terkecuali. Jauhkan membaca untuk mendapatkan berita lebih segar tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah.
"Tanpa bermaksud mencampuri kewenangan saudara, dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim, dengan ini kami mengharapkan kesediaan saudara selaku majelis hakim untuk memberi klarifikasi dalam waktu 14 hari setelah menerima surat ini," tulis Muzayyin. Sebelumnya, tim pengacara Ba'asyir melaporkan majelis hakim yang diketuai Herry Swantoro ke KY pada 15 Maret 2011. Pihak Ba'asyir merasa keberatan terhadap majelis hakim yang dinilai tidak independen terkait keputusan mengizinkan 16 saksi diperiksa melalui telekonferensi. Pihak Ba'asyir menuding ada rekayasa oleh jaksa penuntut umum terkait pemeriksaan melalui telekonferensi. Menurut jaksa, telekonferensi atas permintaan 16 saksi. Lantaran hakim tetap mengizinkan, Ba'asyir dan tim pengacaranya memilih tak mengikuti jalannya sidang.
"Tanpa bermaksud mencampuri kewenangan saudara, dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim, dengan ini kami mengharapkan kesediaan saudara selaku majelis hakim untuk memberi klarifikasi dalam waktu 14 hari setelah menerima surat ini," tulis Muzayyin. Sebelumnya, tim pengacara Ba'asyir melaporkan majelis hakim yang diketuai Herry Swantoro ke KY pada 15 Maret 2011. Pihak Ba'asyir merasa keberatan terhadap majelis hakim yang dinilai tidak independen terkait keputusan mengizinkan 16 saksi diperiksa melalui telekonferensi. Pihak Ba'asyir menuding ada rekayasa oleh jaksa penuntut umum terkait pemeriksaan melalui telekonferensi. Menurut jaksa, telekonferensi atas permintaan 16 saksi. Lantaran hakim tetap mengizinkan, Ba'asyir dan tim pengacaranya memilih tak mengikuti jalannya sidang.
No comments:
Post a Comment