NUSA DUA, KOMPAS.com " Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua ASEAN 2011 meminta para menteri keuangan ASEAN memprioritaskan terwujudnya ASEAN community sesuai target pada 2015. Para menteri keuangan ASEAN harus membangun langkah untuk liberalisasi jasa keuangan, pembangunan pasar modal, dan manajemen arus modal di wilayah Asia Tenggara. Selain itu, para menteri juga harus terus menggalang kerja sama dalam merumuskan kebijakan kepabeanan di antara sesama anggotanya guna mengimplementasikan ASEAN Single Window. "Tantangan lainnya adalah untuk merumuskan kebijakan pajak yang bisa menghilangkan halangan untuk proses integrasi dan menjamin dialog regional tentang masalah ini yang akan menghasilkan rekomendasi serta aksi yang nyata," tutur Presiden Yudhoyono dalam pidato pembukaan AFMM Ke-15 di Nusa Dua, Bali, Jumat (8/4/2011). ASEAN, lanjut Kepala Negara, juga harus lebih bersatu sekaligus kompetitif untuk memainkan perannya sebagai pendorong pertumbuhan di wilayah Asia Timur. Menurut Presiden, negara-negara Asia Tenggara yang pernah terpukul krisis moneter pada 1997/1998 kini seharusnya lebih siap dalam menghadapi ancaman serupa karena telah memiliki koordinasi kebijakan makroekonomi dan juga alat pertahanan melalui perjanjian bilateral dan juga melalui skema Chiangmai Initiative yang melibatkan tiga negara lain yaitu China, Jepang, dan Korea Selatan. Semoga informasi yang disajikan sejauh ini berlaku. Anda juga mungkin ingin mempertimbangkan hal berikut:
Untuk itu, Presiden mengatakan, para menteri keuangan ASEAN harus dapat memastikan skema Chiangmai Initiative dapat diterapkan pada level operasional dan juga sesuai dengan skema internasional sejenis tanpa harus menunggu ancaman krisis keuangan berikutnya. Sesuai dengan tema ASEAN pada 2011 "ASEAN Community in a Global Community of Nations", Presiden berharap perkumpulan sepuluh negara di Asia Tenggara itu dapat berkontribusi dalam perjanjian dan pengelolaan komunitas global melalui forum-forum global seperti G-20. "Keterlibatan ASEAN yang meningkat dalam forum-forum internasional harus ditujukan tak hanya untuk memelihara ekonomi regional dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga harus mendorong investasi di wilayah ini dan untuk memperbaiki ketahanan menghadapi ancaman krisis di masa mendatang," demikian Presiden. Tiga pertanyaan Pada bagian lain, Presiden menekankan pertemuan Menteri Keuangan se-ASEAN atau AFMM ke-15 di Bali ini perlu menjawab tiga pertanyaan utama. Ketiganya merupakan sumber dari solusi atas permasalahan utama yang sedang dihadapi kawasan ASEAN, mulai dari makanan hingga energi. Menurut Presiden, tiga pertanyaan yang patut dipertimbangkan untuk dijawab dalam perhelatan itu adalah, pertama, seberapa besarkah tindakan kita dalam memitigasi potensi dampak krisis keuangan di masa mendatang? Kedua, seberapa jauhkah kita berusaha dalam menjamin keamanan pangan dan pasokan energi kita?Ketiga, seberapa besar tindakan yang sudah dilakukan dalam merespons tantangan perubahan iklim, baik secara kolektif maupun individual? "Jawab itu sebagai bagian dari usaha untuk menyejahterakan dan mendorong pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara. Kaitkan dengan visi ASEAN, yakni penggabungan ekonomi regional yang kuat dan inklusif pada tahun 2015," katanya.
Untuk itu, Presiden mengatakan, para menteri keuangan ASEAN harus dapat memastikan skema Chiangmai Initiative dapat diterapkan pada level operasional dan juga sesuai dengan skema internasional sejenis tanpa harus menunggu ancaman krisis keuangan berikutnya. Sesuai dengan tema ASEAN pada 2011 "ASEAN Community in a Global Community of Nations", Presiden berharap perkumpulan sepuluh negara di Asia Tenggara itu dapat berkontribusi dalam perjanjian dan pengelolaan komunitas global melalui forum-forum global seperti G-20. "Keterlibatan ASEAN yang meningkat dalam forum-forum internasional harus ditujukan tak hanya untuk memelihara ekonomi regional dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga harus mendorong investasi di wilayah ini dan untuk memperbaiki ketahanan menghadapi ancaman krisis di masa mendatang," demikian Presiden. Tiga pertanyaan Pada bagian lain, Presiden menekankan pertemuan Menteri Keuangan se-ASEAN atau AFMM ke-15 di Bali ini perlu menjawab tiga pertanyaan utama. Ketiganya merupakan sumber dari solusi atas permasalahan utama yang sedang dihadapi kawasan ASEAN, mulai dari makanan hingga energi. Menurut Presiden, tiga pertanyaan yang patut dipertimbangkan untuk dijawab dalam perhelatan itu adalah, pertama, seberapa besarkah tindakan kita dalam memitigasi potensi dampak krisis keuangan di masa mendatang? Kedua, seberapa jauhkah kita berusaha dalam menjamin keamanan pangan dan pasokan energi kita?Ketiga, seberapa besar tindakan yang sudah dilakukan dalam merespons tantangan perubahan iklim, baik secara kolektif maupun individual? "Jawab itu sebagai bagian dari usaha untuk menyejahterakan dan mendorong pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara. Kaitkan dengan visi ASEAN, yakni penggabungan ekonomi regional yang kuat dan inklusif pada tahun 2015," katanya.
No comments:
Post a Comment