JAKARTA, KOMPAS.com " Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo diperiksa di Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin (7/3/2011), sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan peralatan kesehatan untuk penanganan wabah flu burung di Departemen Kesehatan tahun 2006-2007. Pengetahuan dapat memberikan keuntungan yang nyata. Untuk memastikan Anda mendapat informasi tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah, terus membaca.
Seusai pemeriksaan, Bambang menyatakan sudah 10 tahun tidak aktif sebagai Direktur PT Prasasti Mitra yang diduga terlibat dalam subkontrak dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia yang menjadi rekanan Depkes dalam pengadaan peralatan kesehatan."Nama saya memang ada di akte, tapi saya sudah 10 tahun tidak aktif," ujar Bambang singkat. Seperti diberitakan, pemanggilan Bambang merupakan proses pengembangaan dugaan korupsi alat kesehatan di Depkes. Pada Mei 2010 KPK menetapkan Direktur Bina Pelayanan Medis Dasar Depkes Ratna Dewi Umar sebagai tersangka. Dalam kasus ini, Ratna adalah kuasa pengguna anggaran dan pejabat pembuat komitmen dalam pengadaan peralatan kesehatan dan perbekalan.
Seusai pemeriksaan, Bambang menyatakan sudah 10 tahun tidak aktif sebagai Direktur PT Prasasti Mitra yang diduga terlibat dalam subkontrak dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia yang menjadi rekanan Depkes dalam pengadaan peralatan kesehatan."Nama saya memang ada di akte, tapi saya sudah 10 tahun tidak aktif," ujar Bambang singkat. Seperti diberitakan, pemanggilan Bambang merupakan proses pengembangaan dugaan korupsi alat kesehatan di Depkes. Pada Mei 2010 KPK menetapkan Direktur Bina Pelayanan Medis Dasar Depkes Ratna Dewi Umar sebagai tersangka. Dalam kasus ini, Ratna adalah kuasa pengguna anggaran dan pejabat pembuat komitmen dalam pengadaan peralatan kesehatan dan perbekalan.
Ratna dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 dan 3 Undang-Undang PemberantasanTindak Pidana Korupsi. Kasus dugaan korupsi peralatan kesehatan yang diduga melibatkan PT Rajawali Nusantara Indonesia dan PT Prasasti Mitra tersebut merugikan negara hingga Rp 52 miliar.
Sebelumnya, Bambang selaku direktur sekaligus komisaris PT Prasasti Mitra tiga kali tidak menghadiri pemanggilan KPK. Pada pemanggilan pertama, Bambang tidak hadir tanpa memberi alasan. Pada pemanggilan kedua dan ketiga juga tidak hadir, dengan alasan sedang berada di luar negeri.
No comments:
Post a Comment