Thursday, March 10, 2011

Polri Anggap Biasa Tewasnya Ajudan Susno

Dalam dunia sekarang ini, tampaknya hampir semua topik terbuka untuk diperdebatkan. Sementara aku sedang mengumpulkan fakta untuk artikel ini, saya cukup terkejut menemukan beberapa masalah yang saya pikir diselesaikan sebenarnya masih dibicarakan secara terbuka.
JAKARTA, KOMPAS.com " Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo menegaskan, tewasnya Brigadir Kepala Doni Rahmanto, ajudan Kapolri dan juga mantan ajudan mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji, adalah murni kecelakaan lalu lintas.

"Itu kecelakaan biasa," ujar Kapolri kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (10/3/2011).

Lantas, saat ditanyakan bagaimana kepolisian menjelaskan fakta bahwa sudah ada dua mantan ajudan Susno yang tewas karena kecelakaan, ia menjawab, "Ya, ini kan tidak ada kaitannya. Semua masih dalam proses penyelidikan. Itu standar ya untuk bagaimana sebuah kecelakaan lalu lintas."

Waktu terbaik untuk belajar tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah adalah sebelum Anda berada di tengah-tengah hal. Wise pembaca akan terus membaca untuk mendapatkan beberapa pengalaman berharga Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah sementara itu masih bebas.

Seperti diberitakan, Bripka Doni ditemukan terkapar dekat sepeda motor Yamaha Mio putih bernomor polisi B 6684 EOB miliknya di Jalan DI Panjaitan, seberang kantor Kementerian Lingkungan Hidup, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (9/3/2011) pagi.Doni adalah mantan ajudan Susno yang pernah bersaksi meringankan untuk Susno dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 2 November lalu, terkait kasus PT Salmah Arowana Lestari.

Hingga kini, berarti sudah dua mantan pengawal sekaligus saksi meringankan bagi Susno Duadji yang tewas. Sebelumnya, Inspektur Dua Anjar Saputro tewas juga akibat kecelakaan di jalan raya pada 16 Oktober 2010.

Kepala Satuan Lalu Lintas Jakarta Timur Komisaris Sudharsono saat dihubungi wartawan mengatakan, saat ini petugas kesulitan menemukan saksi penabrak anggota Satuan Gegana itu."Warga menemukan Doni sudah terkapar, tidak ada yang melihat dan tidak ada yang tahu bagaimana dia bisa jatuh," katanya.

Ia menjelaskan, saat almarhum dikerubungi warga, seorang dokter bernama Carolin kemudian datang dan mengantarkan bapak dua anak itu ke Rumah Sakit UKI, Cawang. Dalam perjalanan, Doni mengembuskan napas terakhirnya. "Doni meninggal akibat luka hebat di kepalanya," ujarnya.

Berdasarkan keterangan keluarga, Sudharsono menjelaskan bahwa Doni saat itu dalam perjalanan dari kediamannya di Depok, Jawa Barat, menuju Stasiun Kereta Api Jatinegara untuk membeli tiket bagi mertuanya.Saat Doni melintas di Jalan DI Panjaitan, Doni diduga bertabrakan dengan pengendara lain sehingga ia terempas dan terluka.

Pertanggungan ini artikel informasi adalah sebagai lengkap dapat hari ini. Tapi kau selalu harus meninggalkan terbuka kemungkinan bahwa penelitian di masa depan dapat mengungkap fakta-fakta baru.

No comments:

Post a Comment