JAKARTA, KOMPAS.com " Unsur Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bibit Samad Rianto, menolak menjadi saksi meringankan untuk tersangka dugaan suap cek pelawat, Panda Nababan. Hal tersebut disampaikan Bibit seusai pertemuan dengan media di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (3/3/2011). It seems like new information is discovered about something every day. And the topic of mobil keluarga ideal terbaik indonesia is no exception. Keep reading to get more fresh news about mobil keluarga ideal terbaik indonesia.
Sementara unsur pimpinan KPK lainnya, Chandra M Hamzah, belum memutuskan sikap atas permintaan Panda tersebut. Chandra menyatakan belum membaca surat panggilan dari penyidik KPK yang memintanya menjadi saksi meringankan bagi Panda. "Saya baru terima surat, jadi belum saya jawab. Setelah saya baca dengan seksama, pasti saya jawab," katanya. Seperti diberitakan, pekan lalu Panda meminta Bibit dan Chandra menjadi saksi meringankan baginya. Panda meminta Bibit dan Chandra menyampaikan bahwa pertemuan Panda dan Miranda S Goeltom sebelum fit and proper test dalam proses pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia adalah pertemuan yang wajar. Sebab, hal yang sama juga pernah dilakukan Bibit dan Chandra menjelang fit and proper test seleksi pimpinan KPK. Permintaan Panda tersebut menimbulkan spekulasi bahwa politisi PDI Perjuangan itu ingin menyeret-nyeret Bibit dan Chandra dalam suatu perkara. Menanggapi hal itu, Bibit menjawab, "Saya tidak ikut menari dengan gendang yang ditabuh orang lain. Biar proses penyidikan yang berjalan di KPK," katanya.
Sementara unsur pimpinan KPK lainnya, Chandra M Hamzah, belum memutuskan sikap atas permintaan Panda tersebut. Chandra menyatakan belum membaca surat panggilan dari penyidik KPK yang memintanya menjadi saksi meringankan bagi Panda. "Saya baru terima surat, jadi belum saya jawab. Setelah saya baca dengan seksama, pasti saya jawab," katanya. Seperti diberitakan, pekan lalu Panda meminta Bibit dan Chandra menjadi saksi meringankan baginya. Panda meminta Bibit dan Chandra menyampaikan bahwa pertemuan Panda dan Miranda S Goeltom sebelum fit and proper test dalam proses pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia adalah pertemuan yang wajar. Sebab, hal yang sama juga pernah dilakukan Bibit dan Chandra menjelang fit and proper test seleksi pimpinan KPK. Permintaan Panda tersebut menimbulkan spekulasi bahwa politisi PDI Perjuangan itu ingin menyeret-nyeret Bibit dan Chandra dalam suatu perkara. Menanggapi hal itu, Bibit menjawab, "Saya tidak ikut menari dengan gendang yang ditabuh orang lain. Biar proses penyidikan yang berjalan di KPK," katanya.
No comments:
Post a Comment