JAKARTA, KOMPAS.com " Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bibit Samad Rianto menyatakan, kedatangan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD hanya untuk berkoordinasi mengenai kejadian pemberian uang oleh M Nazaruddin kepada Sekretaris Jenderal MK Janedri M Gaffar pada November 2010. Hal tersebut, ia nilai, bukan bentuk laporan kasus terhadap KPK, tetapi cukup membantu KPK untuk mengetahui sosok Nazaruddin yang diduga terlibat dalam kasus Sesmenpora. "Kedatangan Mahfud hanya koordinasi sesama aparat penegak hukum. Apa yang mau dilaporin? Kalau mau lapor, ya kejadian awal itu yang harusnya langsung dilaporkan. Tetapi, kasus itu menjadi batal karena uang tersebut dikembalikan. Tidak jadi tindakan suap karena langsung dikembalikan. Ini bisa jadi indikasi juga untuk mengetahui siapa itu Nazaruddin," kata Bibit di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat, Kamis (26/5/2011). Pikirkan tentang apa yang telah Anda baca sejauh ini. Apakah itu memperkuat apa yang sudah Anda ketahui tentang
? Atau ada sesuatu yang sama sekali baru? Bagaimana dengan paragraf yang tersisa?
Namun, menurut dia, KPK tidak mengabaikan begitu saja pernyataan Mahfud tentang Nazaruddin. "Dalam pemahaman saya, itu bukan pelaporan. Tetapi nanti akan tetap dilihat kebenarannya seberapa jauh terkait ini (Nazaruddin)," ujar Bibit. Seperti diketahui, Ketua MK Mahfud MD dan Sekjen MK Janedri M Gaffar mendatangi KPK, Selasa (24/5/2011). Mereka melaporkan pemberian uang 120.000 dollar Singapura dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin kepada Janedri. Namun, motif pemberian uang tersebut tak diketahui. Apalagi pihak MK langsung mengembalikan uang tersebut kepada Nazaruddin. Kasus ini diungkapkan Mahfud saat nama Nazaruddin juga dikaitkan dengan dugaan suap pembangunan wisma atlet untuk SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan.
Namun, menurut dia, KPK tidak mengabaikan begitu saja pernyataan Mahfud tentang Nazaruddin. "Dalam pemahaman saya, itu bukan pelaporan. Tetapi nanti akan tetap dilihat kebenarannya seberapa jauh terkait ini (Nazaruddin)," ujar Bibit. Seperti diketahui, Ketua MK Mahfud MD dan Sekjen MK Janedri M Gaffar mendatangi KPK, Selasa (24/5/2011). Mereka melaporkan pemberian uang 120.000 dollar Singapura dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin kepada Janedri. Namun, motif pemberian uang tersebut tak diketahui. Apalagi pihak MK langsung mengembalikan uang tersebut kepada Nazaruddin. Kasus ini diungkapkan Mahfud saat nama Nazaruddin juga dikaitkan dengan dugaan suap pembangunan wisma atlet untuk SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan.
No comments:
Post a Comment