Wednesday, May 11, 2011

TNI Tunggu Instruksi Presiden

Artikel berikut mencakup topik yang baru saja pindah ke tengah panggung - setidaknya tampaknya begitu. Jika Anda sudah berpikir Anda perlu tahu lebih banyak tentang hal itu, inilah kesempatan Anda.
JAKARTA, KOMPAS.com " Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan, pihaknya masih menunggu instruksi dari Presiden untuk mengambil keputusan dan langkah terkait pembebasan 13 warga negara Indonesia yang menjadi anak buah kapal (ABK) di kapal MT Gemini berbendera Singapura.Kapal tersebut dibajak perompak di lepas pantai Kenya.


"Pada tataran kebijakan koordinasi di lapangan dilakukan oleh menteri terkait. Nanti hasil koordinasi itu yang harus dilakukan TNI, ya, kita lakukan. TNI siap melaksanakan instruksi dari Presiden. Kalau Presiden perintahkan, kami siap," ujar Agus seusai menghadiri rapat gabungan DPR dan TNI-Polri di Gedung DPR, Rabu (11/5/2011).

Jika Anda tidak memiliki detail yang akurat tentang
, maka Anda mungkin membuat pilihan yang buruk pada subjek. Jangan biarkan hal itu terjadi: terus membaca.

Sementara itu, penyelamatan kapal Gemini sendiri, menurut dia, merupakan keputusan dari Pemerintah Singapura."Itu, kan, kapal dengan bendera Singapura, kita serahkan sepenuhnya tindakan tergantung dari Pemerintah Singapura," imbuhnya.

Seperti diketahui, Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura pada 30 April 2011 mengatakan, mereka menerima laporan bahwa tersangka perompak telah membajak kapal tangki kimia berbendera Singapura, Gemini, di lepas pantai Kenya.

Peringatan darurat diterima pada hari itu sekitar pukul 11.50 waktu Singapura. Otoritas mengatakan bahwa dalam kapal tersebut terdapat 25 anak buah kapal. Sebanyak 13 warga negara Indonesia termasuk di dalam kapal tersebut. Mereka bertugas sebagai anak buah kapal MT Gemini. Saat kejadian berlangsung, kapal tangki itu berada sejauh 192 kilometer laut dari Dar es Salaam, Tanzania. Selain itu, otoritas menambahkan bahwa kapal tangki Gemini sedang dalam perjalanan dari Kuala Tanjung, Indonesia, menuju Mumbasa, Kenya.

Cukup mengetahui
untuk membuat padat, memotong informasi pilihan di atas faktor ketakutan. Jika Anda menerapkan apa yang baru saja belajar tentang
, Anda seharusnya tidak perlu khawatir.

No comments:

Post a Comment